INFO DUNIA SEPAKBOLA DAN FUTSAL INTERNASIONAL DAN NASIONAL

click here for see more

loading...
loading...
Powered by Blogger.

Search This Blog

Translate

ASEAN FOOTBALL : 5 NEGARA YANG PERNAH JUARA CABOR SEPAKBOLA DI SEA GAMES



KUALA LUMPUR,MALAYSIA--Pesta olahraga antarnegara Asia Tenggara itu kini memasuki edisi ke-29. Ada 38 cabang olahraga yang dilombakan dan dipertandingkan pada ajang tersebut, dengan melibatkan 11 negara yang terdiri dari Malaysia sebagai tuan rumah, Indonesia, Thailand, Singapura, Filipina, Kamboja, Vietnam, Myanmar, Timor Leste, Brunei Darussalam, dan Laos.
Dari 38 cabang olahraga yang dimainkan, sepakbola menjadi salah satu cabang primadona di ajang tersebut, karena statusnya sebagai olahraga yang paling difavoritkan di dunia. Bahkan terdapat adagium yang mengatakan, gelar juara umum di SEA Games takkan lengkap bila tak meraih medali emas di cabang olahraga sepakbola. Tidak hanya di SEA Games, hampir di setiap multi-event adagium tersebut berlaku.
Merujuk pada sejarahnya, sejak inisiasi pesta olahraga tersebut digelar dengan nama Southeast Asian Peninsular Games (SEAP Games) pada tahun 1959, sepakbola sudah masuk dalam daftar cabang olahraga yang dimainkan. Selain itu permainan 11 lawan 11 ini juga menjadi salah satu cabang olahraga yang tidak pernah absen untuk dipertandingkan, hingga akhirnya multi-event tersebut berganti nama menjadi SEA Games pada tahun 1977 hingga sekarang.
Dari 28 penyelenggaraan sebelumnya, tercatat Thailand menjadi negara dengan jumlah medali emas terbanyak, 15 medali. Artinya kesebelasan berjuluk Gajah Perang itu sudah menjuarai pertandingan cabang olahraga sepakbola sebanyak 15 kali.
Keperkasaan Thailand kentara pada tahun 1993 hingga 2007, di mana mereka sukses meraih gelar juara sebanyak delapan kali berturut-turut. Selain itu dalam dua penyelenggaraan terakhir (2013 dan 2015), juara cabang olahraga sepakbola SEA Games juga diraih oleh Thailand.
Meski begitu, sejarah mencatat bahwa Thailand bukanlah kesebelasan pertama yang berhasil memenangi medali emas di sepakbola SEA Games. Adalah Vietnam yang berhasil menjadi jawara pertama, setelah menekuk tuan rumah Thailand di di babak final tahun 1959.

Kemudian setelah itu medali emas sepakbola SEA Games secara bergantian diraih oleh Malaysia, Burma (sekarang Myanmar), Thailand, dan Indonesia. Jadi dari 28 penyelenggaraan sebelumnya tercatat hanya lima negara saja yang mampu meraih medali emas di ajang tersebut.
Kelima negara tersebut (khususnya Thailand, Indonesia, dan Malaysia) memang dipandang sebagai kekuatan besar sepakbola Asia Tenggara, dulu peserta di multi-event tersebut jumlahnya tidak sebanyak sekarang. Pada tahun 1959, hanya ada tujuh negara yang terdiri dari Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, Laos, Kamboja, dan Myanmar yang ambil bagian.
Komposisi tersebut bertahan hingga tahun 1975, sebelum akhirnya pada tahun 1977 jumlah peserta di ajang tersebut bertambah tiga setelah Indonesia, Brunei Darussalam, dan Filipina bergabung. Kemudian jumlah peserta bertabah lagi satu pada tahun 2013, setelah Timor Leste ikut ambil bagian dalam penyelenggaraan yang berlangsung di Myanmar. Komposisi 11 negara peserta di cabang olahraga sepakbola SEA Games bertahan hingga tahun 2017 ini.
Merunut perjalanannya, aturan atau regulasi sepakbola SEA Games mengalami beberapa perubahan. Paling kentara tentunya adalah pembatasan usia, yang mewajibkan setiap kesebelasan hanya boleh menggunakan pemain U-23. Kebijakan tersebut berlaku sejak penyelenggaraan tahun 2001, menyusul perubahan dalam putusan Olimpiade 1996.
Regulasi Pembatasan Usia
Sebelumnya setiap kontestan boleh mempergunakan tim senior di ajang tersebut. Namun dengan berbagai pertimbangan, akhirnya aturan pembatasan usia pun diberlakukan. Kewajiban setiap kontestan menurunkan skuat U-23 setidaknya berlangsung hingga penyelenggaraan di tahun 2015 lalu.
Pada tahun 2017 ini aturan pembatasan usia kembali mengalami perubahan. Bukan dengan memperbolehkan pemain senior untuk bergabung, namun perubahan tampak pada pengurangan usia maksimal pemain yang bermain di ajang tersebut.
Pada SEA Games edisi ke-29 ini, cabang olahraga sepakbola hanya diperuntukkan bagi pemain dengan usia maksimal 22 tahun. Sebelumnya, bahkan ada rencana untuk mewajibkan setiap kontestan menurunkan tim U-21.
Rencana tersebut mengemuka dalam pertemuan AFF di Kuantan, Malaysia. Sekjen AFF, Azzazudin Ahmad, mengungkapkan bahwa rencana penggunaan tim U-21 di SEA Games bisa dijadikan sebagai salah satu ajang persiapan negara-negara ASEAN untuk mempersiapkan tim di fase penyisihan Olimpiade Tokyo 2020.
"Terlebih, SEA Games bisa dijadikan negara peserta sebagai bagian persiapan fase penyisihan Olimpiade Tokyo 2020," katanya seperti dikutip dari Today.
Namun akhirnya diputuskan bahwa sepakbola SEA Games 2017 diperuntukkan bagi pemain berusia di bawah 22 tahun yang sudah disetujui oleh SEA Games Federation (SEAFF). Entah secara kebetulan atau tidak, namun perubahan regulasi soal pembatasan usia di sepakbola SEA Games, semuanya terjadi saat Malaysia menjadi tuan rumah.
Terlepas dari itu semua, sedikit menerka perihal adanya regulasi pembatasan usia di sepakbola SEA Games sebenarnya cukup masuk akal, sebagai upaya untuk memberikan wadah bagi para pemain muda di kawasan Asia Tenggara berkembang. Sebab untuk ranah senior, Asia Tenggara sebenarnya sudah memiliki Piala AFF yang sebelumnya bertajuk Piala Tiger sebagai turnamen sepakbola regional ASEAN, yang kali pertama diselenggarakan pada tahun 1996. Tidak ada pembatasan usia di ajang tersebut, sehingga setiap kesebelasan bisa leluasa memainkan pemain seniornya.
****
Pada penyelenggaraan tahun 2017 ini, sistem turnamen tidak banyak mengalami perubahan dari gelaran sebelumnya. Para kontestan ditempatkan pada dua grup berbeda, yang kemudian juara dan peringkat dua dari masing-masing Grup akan saling bertarung di babak semifinal, untuk memperebutkan tempat pada babak final. Kemudian, kesebelasan yang kalah di partai semifinal akan saling jumpa untuk memperebutkan medali perunggu.
Selain itu ada lima stadion yang masing-masing Stadion Nasional Bukit Jalil (Kuala Lumpur), Stadion Shah Alam Stadium (Shah Alam), Stadion UITM (Shah Alam), University of Malaya Arena (Kuala Lumpur), Stadion Selayang Municipal Council (Selayang) yang dipersiapkan menjadi venue pertandingan sepakbola SEA Games 2017.
sumber:panditfootball
Labels: ASIA TENGGARA, pemain muda, SEA GAMES

Thanks for reading ASEAN FOOTBALL : 5 NEGARA YANG PERNAH JUARA CABOR SEPAKBOLA DI SEA GAMES. Please share...!

0 Comment for "ASEAN FOOTBALL : 5 NEGARA YANG PERNAH JUARA CABOR SEPAKBOLA DI SEA GAMES"

Direkrut Klub Jerman,Egy Maulana bakal lebih dulu kembangkan karir di Klub Thailand

Tawaran dari klub Eropa buat Egy Maulana Vikri terus mengalir. Kali ini salah satu klub Jerman dikabarkan sudah mengajukan tawaran bua...

Back To Top